Kutemukan dia
terasing dari kaumnya
Emas kulitnya
tak bekukan kelopak mata
Aku menari bersama ketam
Maju-mundurnya seirama
dengan lembaran kayu yang membiak
beterbangan bersama peluh yang harmoni
Apa artinya ketam?
Bila siku tidak bersamanya
Semakin tubuh tenggelam
semakin dekat panggilannya
Lalu jemariku lunglai
jadi tumbal ritual lama
Lembaran kayu membara
dibakar tajam lirikan matamu
Pada ekornya aku sadar
Bahwa cinta sudah melekat
di tanganku, di matamu,
di keriting lembaran kayu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar