22.9.12

Bualan Rehat

Kutemukan dia
terasing dari kaumnya
Emas kulitnya
tak bekukan kelopak mata

Aku menari bersama ketam
Maju-mundurnya seirama
dengan lembaran kayu yang membiak
beterbangan bersama peluh yang harmoni

Apa artinya ketam?
Bila siku tidak bersamanya
Semakin tubuh tenggelam
semakin dekat panggilannya

Lalu jemariku lunglai
jadi tumbal ritual lama
Lembaran kayu membara
dibakar tajam lirikan matamu

Pada ekornya aku sadar
Bahwa cinta sudah melekat
di tanganku, di matamu,
di keriting lembaran kayu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar