Aroma iblis bersembunyi disudut bantal kita
Mengamati detak-detik jantung
Menunggu dengan hati yang terluka
Bila terlepas tangan olehmu,
dilahapnya jemari kita
Jari-jari kaki yang semakin empuk
Biar begitu berlari adalah mudah,
biar begitu jangan engkau pergi
Aku mencintaimu
Knock down, kata yang saya temukan dari kamus di ruang tamu Pak Dhe ketika saya mencari nama untuk geng yang suka menggambari tembok-tembok kota. Saya gunakan kata ini selain karena saya suka huruf-hurufnya, juga karena beberapa karya saya sudah terlanjur saya beri label "KNOCK-DOWN PRODUCT". Di sini anda bisa menikmati karya-karya saya. Saya senang sekali jika anda memberi masukan-masukan untuk saya. Selamat menikmati!
22.9.12
Sketsel Indekos
Langit masih ragu menggambar wajahnya
menyembunyikan gedung-gedung bahkan matahari
menunjukkan keresahan penjual nasi
Matahari merambat pelan kearahku
Jilatlah, jilatlah: wajahku, pipiku, keningku, semua!
jilatlah, jilatlah jemuranku
Kemudian nasi ditumpahkan diatas loteng
bersamaan misteri hidupnya
Tumpah juga araknya
Mereka sembilan dengan segenggam stoki
melahap hari di atap kami, hingga kini
menyembunyikan gedung-gedung bahkan matahari
menunjukkan keresahan penjual nasi
Matahari merambat pelan kearahku
Jilatlah, jilatlah: wajahku, pipiku, keningku, semua!
jilatlah, jilatlah jemuranku
Kemudian nasi ditumpahkan diatas loteng
bersamaan misteri hidupnya
Tumpah juga araknya
Mereka sembilan dengan segenggam stoki
melahap hari di atap kami, hingga kini
Bualan Rehat
Kutemukan dia
terasing dari kaumnya
Emas kulitnya
tak bekukan kelopak mata
Aku menari bersama ketam
Maju-mundurnya seirama
dengan lembaran kayu yang membiak
beterbangan bersama peluh yang harmoni
Apa artinya ketam?
Bila siku tidak bersamanya
Semakin tubuh tenggelam
semakin dekat panggilannya
Lalu jemariku lunglai
jadi tumbal ritual lama
Lembaran kayu membara
dibakar tajam lirikan matamu
Pada ekornya aku sadar
Bahwa cinta sudah melekat
di tanganku, di matamu,
di keriting lembaran kayu
terasing dari kaumnya
Emas kulitnya
tak bekukan kelopak mata
Aku menari bersama ketam
Maju-mundurnya seirama
dengan lembaran kayu yang membiak
beterbangan bersama peluh yang harmoni
Apa artinya ketam?
Bila siku tidak bersamanya
Semakin tubuh tenggelam
semakin dekat panggilannya
Lalu jemariku lunglai
jadi tumbal ritual lama
Lembaran kayu membara
dibakar tajam lirikan matamu
Pada ekornya aku sadar
Bahwa cinta sudah melekat
di tanganku, di matamu,
di keriting lembaran kayu
Teh Susu Pagi
Aku lihat segelas teh susu yang muram
dengan kerendahan aku raih helai-helai asapnya
lalu berkaca pada bias neon yang putih
aku benar-benar iri
segelas teh susu hangat telah merangkulku
dan membuat aku mengidolakannya
dari wanginya aku belajar,
dari hangatnya maupun cokelatnya
sejatinya dia itu cita-cita
dengan kerendahan aku raih helai-helai asapnya
lalu berkaca pada bias neon yang putih
aku benar-benar iri
segelas teh susu hangat telah merangkulku
dan membuat aku mengidolakannya
dari wanginya aku belajar,
dari hangatnya maupun cokelatnya
sejatinya dia itu cita-cita
Langganan:
Komentar (Atom)