Lentera yang tergantung di beranda pikirku
kini tak tercium biasnya
meredup dan semakin redup
Surup tak terbendung lagi, gelap!
Hilang sudah cahaya yang dulu
membuntutiku seperti mengganggu
Cahaya yang menari-nari,
tak henti walau aku tak peduli
Cahaya yang menamparku,
memaksa aku mengejanya
Sulit, sulit aku pahami orbitnya
Sulit aku mengerti
Apa pikirku butuh sinarnya
atau lebih mencintai sang malam
Dan dari bilik gelap
mataku merindu tariannya,
pipiku rindu tamparnya
walau beranda penuh tanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar