Kembali aku ke laman Tuhan
Dimana kami mengumbar kepuasan,
menunggu dan mengawasi,
menyapa senyum di tungku bapak
Aku minum butiran cokelat yang hijau
juga kerak kelapa
yang menampilkan tarian cahaya
Lalu pikir yang gubal itu menyusut
Aduh! kataku
Tarian cahaya dan bayang-bayang
Aku melihatnya, kataku
Bayang-bayang cahaya mengintip dari bawah ventilasi
Bayang-bayang cahaya merusak khusuk di duhurku
Bayang-bayang cahaya yang kucari
Aduh! kataku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar