Knock down, kata yang saya temukan dari kamus di ruang tamu Pak Dhe ketika saya mencari nama untuk geng yang suka menggambari tembok-tembok kota. Saya gunakan kata ini selain karena saya suka huruf-hurufnya, juga karena beberapa karya saya sudah terlanjur saya beri label "KNOCK-DOWN PRODUCT". Di sini anda bisa menikmati karya-karya saya. Saya senang sekali jika anda memberi masukan-masukan untuk saya. Selamat menikmati!
14.10.12
13.10.12
12.10.12
Kuasa Tuhan
kita atau tuhan yang menentukan?
tuhan yang menentukan, kita yang melakukan
kita melakukan atau berusaha?
apa artinya usaha kita untuk tuhan?
apa tuhan menentukan sebelum terjadi atau ketika terjadi?
kita berusaha karena kita tidak tahu yang akan terjadi
berarti ada sesuatu antara keputusan tuhan kemarin dengan pikiran kita sekarang
sesuatu yang bebas dari waktu
"kuasa tuhan"
11.10.12
Luka Dalam Kata
Di kosong waktu
Kala lorong disitu
Aku, kursi, sapu dan raksasa
dipaku gadis ceria
Ada kata diantara kami
Ada pisau di lidahku
Ada luka di hatinya
Gadis lenyap senyap
mengampas omel singkat
dan sebilah kata
Ada api di lukanya
Ada pisau dilangkahnya
Ada luka di puisiku
Gg_Pelat(04.10.12)
Matahari Kembali
Malam sejuk
telah berlalu
Bulan melambai
di barat
Yang sahaja
sedikit mengerling
memanggil matahari
timur
Mata kami
menyala kembali,
tangan kami kembali
terkepal,
kembali kami
dalam kerja yang nyata
Dalam jalan
menuju surga
atau lorong
yang berujung neraka
Tengoklah
kebawah, seorang kuli
bahkan
menjinjing karung tepung
dengan senyum
yang sederhana
Matahari telah
kembali kawan!
perhatikan
jalanmu,
nikmati
tikungmu
Sampai jumpa
di surga
Gg_Pelat(01.10.12)
Tarian cahaya 2
Kembali aku ke laman Tuhan
Dimana kami mengumbar kepuasan,
menunggu dan mengawasi,
menyapa senyum di tungku bapak
Aku minum butiran cokelat yang hijau
juga kerak kelapa
yang menampilkan tarian cahaya
Lalu pikir yang gubal itu menyusut
Aduh! kataku
Tarian cahaya dan bayang-bayang
Aku melihatnya, kataku
Bayang-bayang cahaya mengintip dari bawah ventilasi
Bayang-bayang cahaya merusak khusuk di duhurku
Bayang-bayang cahaya yang kucari
Aduh! kataku
Dimana kami mengumbar kepuasan,
menunggu dan mengawasi,
menyapa senyum di tungku bapak
Aku minum butiran cokelat yang hijau
juga kerak kelapa
yang menampilkan tarian cahaya
Lalu pikir yang gubal itu menyusut
Aduh! kataku
Tarian cahaya dan bayang-bayang
Aku melihatnya, kataku
Bayang-bayang cahaya mengintip dari bawah ventilasi
Bayang-bayang cahaya merusak khusuk di duhurku
Bayang-bayang cahaya yang kucari
Aduh! kataku
7.10.12
Tentang Ikan
Ikan-ikan
di jantung kali
Ikan-ikan
yang ku cari
Ikan-ikan,
tali dan hati
Ikan-ikan hilang atau mati
Ikan-ikan
boleh pergi,
tapi
cinta tak hendak mati
Gg_Pelat(28.09.12)
4.10.12
Tarian Cahaya
Lentera yang tergantung di beranda pikirku
kini tak tercium biasnya
meredup dan semakin redup
Surup tak terbendung lagi, gelap!
Hilang sudah cahaya yang dulu
membuntutiku seperti mengganggu
Cahaya yang menari-nari,
tak henti walau aku tak peduli
Cahaya yang menamparku,
memaksa aku mengejanya
Sulit, sulit aku pahami orbitnya
Sulit aku mengerti
Apa pikirku butuh sinarnya
atau lebih mencintai sang malam
Dan dari bilik gelap
mataku merindu tariannya,
pipiku rindu tamparnya
walau beranda penuh tanya
kini tak tercium biasnya
meredup dan semakin redup
Surup tak terbendung lagi, gelap!
Hilang sudah cahaya yang dulu
membuntutiku seperti mengganggu
Cahaya yang menari-nari,
tak henti walau aku tak peduli
Cahaya yang menamparku,
memaksa aku mengejanya
Sulit, sulit aku pahami orbitnya
Sulit aku mengerti
Apa pikirku butuh sinarnya
atau lebih mencintai sang malam
Dan dari bilik gelap
mataku merindu tariannya,
pipiku rindu tamparnya
walau beranda penuh tanya
Langganan:
Komentar (Atom)


