Kau selami buku-buku
Kulihat debu, di pipimu
tak ada luka
Kau sinari mukamu
Lalu tempatkan harapan
pada debu
Apa itu? Kataku
Tak ada kata, hanya matamu
yang ternyata
juga matanya
Pisau di lidahku
Pisau di matamu
Luka di puisiku adalah luka di debumu
Gg_Pelat(14.10.12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar